Adityawarman sebagai Bhairawa (Siwa-Budha)
Arca Adityawarman dalam perwujudannya sebagai Bhairawa dari abad ke-14. Bhairawa merupakan salah satu perwujudan Dewa Siwa dalam agama Hindu dan dianggap merupakan perpaduan Siwa-Budha dalam aliran Tantrayana (Hindu-Buddha). Adityawarman sendiri menganut agama Tantrayana (Hindu-Budha). Sebuah aliran kepercayaan yang identik dengan pengorbanan dan ritus trance untuk mencapai kesempurnaan. Arca ini memiliki berat 4 ton dan tinggi 4,41 meter yang menjadikannya sebagai arca kuno tertinggi di Indonesia. Bhairawa digambarkan sebagai raksasa yang mengerikan. Ia digambarkan tengah menginjak mayat manusia, berdiri diatas lapik arca yang dipenuhi oleh tengkorak manusia. Tangan kanannya memegang pisau/belati, sementara tangan kirinya memegang mangkok untuk menampung darah kurban saat ritual. Kaki dan klat bahunya dihiasi oleh gelang yang berbentuk ular berbisa. Selain itu, kaki dan tangannya dipenuhi oleh bulu halus keriting yang sangat lebat. Pada kain yang melilit pinggangnya terdapat