Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Peradaban Indochina dan Indonesia Part II Myanmar dan Indonesia

Gambar
Myanmar adalah sebuah negara yang di Asia Tenggara yang berbatasan langsung dengan Asia Selatan (Bangladesh dan India) dan Asia Timur (China) serta dengan negara-negara Asia Tenggara daratan lainnya seperti Thailand dan Laos di Semenanjung Indochina. Myanmar merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang sangat kaya dengan berbagai macam peninggalan peradaban kuno di masa lalu. Myanmar yang berbatasa langsung dengan Cina dan India mendapatkan pengaruh yang besar dari kedua negara tersebut. Pengaruh Cina dan India sangat kental terlihat baik dari segi budaya, agama maupun peradaban. Di tanah Myanmar terdapat berbagai macam peradaban kuno seperti candi dan mounmen-monumen kuno yang dibangun oleh berbagai kerajaan-kerajaan yang besar yang pernah berdiri di Myanmar. Dari berbagai kebudayaan dan candi maupun monumen kuno yang terdapat di Myanmar memiliki berbagai macam kemiripan dengan peradaban yang ada di Indonesia. Kemiripan kebudayaan dan peradaban antara Myanmar dan Indonesia b

Kerajaan Melayu Salah Satu Kerajaan Awal di Sumatera

Gambar
  Salah satu candi di Kompleks candi Muaro Jambi (Republika.co.id) Kerajaan Melayu merupakan salah satu kerajaan yang pernah berdiri di Swarnadwipa atau Swarnabhumi (Pulau Sumatera). Kerajaan ini berpusat di tepian Sungai Batanghari di Jambi kemudian berpindah ke hulu Sungai Batanghari di   Dharmasraya dan berpindah lagi ke Pagaruyung. Kerajaan ini diperkirakan telah berdiri sejak abad ke-4 Masehi.  Berdasarkan kisah perjalan I-Tsing seorang Sami Budha dari Cina menuturkan bahwa pada tahun 685 kerajaan Melayu ini telah takluk dibawah kerajaan Sriwijaya. Hal ini diperkuat dengan berita lain mengenai penaklukan Sriwijaya atas kerajaan Melayuyang  berasal dari T'ang-Hui-Yao yang disusun oleh Wang p'u pada tahun 961, kerajaan Melayu mengirimkan utusan ke Cina pada tahun 645 untuk pertama kalinya, namun setelah munculnya Sriwijaya sekitar 670, kerajaan Melayu tidak ada lagi mengirimkan utusan ke Cina.  Setelah kekuatan Sriwijaya melemah, Kerajaan Melayu takluk d