Kapal Kuno Borobudur Sebagai Bukti Nenek Moyang Bangsa Indonesia Adalah Pelaut Ulung

Borobudur merupakan peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia yang banyak menyihir dunia dengan keajaiban yang dimilikinya. Dinasti Sailendra dari kerajaan Mataram Kuno membangun peninggalan candi Budha terbesar di dunia ini antara tahun 780-840 Masehi. Candi ini dibangun sebagai tempat pemujaan Budha dan tempat ziarah. Candi ini berisi petunjuk agar manusia menjauhkan diri dari nafsu dunia dan menuju pencerahan dan kebijaksanaan menurut Budha. Candi ini ditemukan oleh Pasukan Inggris pada tahun 1814 Masehi dibawah pimpinan Sir Thomas Stanford Raffles. Area candi berhasil dibersihkan seluruhnya pada tahun 1835 Masehi.

Borobudur dibangun dengan gaya Mandala yang mencerminkan alam semesta dalam kepercayaan Buddha. Struktur bangunan ini berbentuk kotak dengan empat pintu masuk dan titik pusat berbentuk lingkaran. Jika dilihat dari luar hingga ke dalam terbagi menjadi dua bagian yaitu alam dunia yang terbagi menjadi tiga zona di bagian luar, dan alam Nirwana di bagian pusat.
Borobudur menyimpan berbagai macam misteri yang sampai saat ini belum terpecahkan. Secara kesulurhan terdapat 504 Buddha dengan sikap meditasi dan enam posisi tangan yang berbeda di sepanjang candi. Berbagai macam cerita yang terukir di dinding candi Borobudur menggambarkan betapa kaya dan mengagumkannya candi ini. Dinding-dinding Candi Borobudur dikelilingi oleh gambar-gambar atau relief yang merupakan satu rangkaian cerita yang terususun dalam 1.460 panel. Panjang panel masing-masing 2 meter. Jika rangkaian relief itu dibentangkan maka kurang lebih panjang relief seluruhnya 3 km. Dari relif candi ini kita belajar dan mengetahui cara hidup manusia yang tinggal di Tanah Jawa di abad ke-9 Masehi. 

Indonesia adalah negara maritim terbesar di dunia. Bagi bangsa Indonesia lautan adalah halaman sekaligus kawan. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya Relif berupa kapal bercadik yang terukir ribuan tahun di dinding candi Borobdur. Terdapat 10 relief perahu di candi Borobudur. Enam perahu besar dan 4 perahu kecil. Perahu besar berlayarkan cadik. Dan perahu kecil menggunakan dayung.
Nenek moyang bangsa Indonesia telah berlayar hingga ke Pantai Barat Afrika pada abad ke-9 Masehi untuk berdagang rempah-rempah termasuk kayu manis. Ditemukan dalam berbagai literatur, bahwa orang Yunani kuno sudah menggunakan kayu manis (cinnamon) sejak sebelum Masehi. Dan, kayu manis hanya tumbuh di udara tropis, di Timur Jauh. Yakni di Kepulauan Indonesia.
 
Pada tahun 1982 Philip Bale dari Inggris berkunjung ke Borobudur dan mempelajari cara membuat kapal tradisional Indonesia dan bahari Indonesia. Philip kagum dengan relif perahu bercadik yang terdapat di Candi Borobudur. Sejak saat itu dia berencana untuk membuat kapal Borobudur dan napak tilas perjalanan bahari purba dari Jakarta (Indonesia) menuju Madagascar (Afrika) sampai ke Pantai barat Afrika. Kapal tersebut diresmikan pada bulan Juli 2013 dan diberi nama Samudera Raksa.
Setelah diuji-coba, Samudra Raksa kemudian dilayarkan menapak-tilasi Jalur Kayu Manis; Indonesia-Maladewa- Madagaskar-Cape Town hingga Ghana. Mengusung nama Ekspedisi Borobudur, perahu berkekuatan layar dan dayung itu menempuh pelayaran sejauh 12.210 mil melintasi Samudera Hindia dan perjumpaan Samudera Atlantik. erahu yang diawaki belasan orang Indonesia dan orang asing itu, dilepas Presiden Megawati di Ancol, Jakarta, 15 Agustus 2003. Setelah berlayar selama 8 bulan, Senin, 23 Februari 2004 sore, perahu bercadik itu lempar sauh di perairan lepas pantai pesisir barat daya Afrika. Di Pelabuhan Tema, Accra, ibu kota Ghana. Keberhasilan pelayaran ini sekaligus membuktikan bahwa sebelum Vasco da Gama berlayar ke Timur Jauh pada abad ke-15, pelaut kita sudah berlayar ke Afrika dengan perahu bercadik sebagaimana tertoreh di relief Candi Borobudur.
Nenek moyangku orang pelaut
gemar mengarung luas samudra
menerjang ombak tiada takut
menempuh badai sudah biasa

Angin bertiup layar terkembang
ombak berdebur di tepi pantai
pemuda b'rani bangkit sekarang
ke laut kita beramai-ramai

Lagu anak-anak diatas memang benar adanya. Nenek moyang bangsa Indonesia adalah seorang pelaut ulung, Kapal Borobudur sebagai salah satu buktinya.

Komentar

  1. 🔱WAKANDATOTO🔱
    ♠ BANDAR TOGEL TERPERCAYA DAN AMAN 💯♠
    JP BERAPAPUN DI BAYAR
    ♠BO BONAFIT♠

    🔜Di Lengkapi Aplikasi BBFS 7 DIGIT🆗
    🔜Diskon Pembelian Terbesar
    ➖2D 29%
    ➖3D 59%
    ➖4D 65%

    ➖ MINIMAL BET 100
    ➖ Minimal DEPO : 10.000
    ➖ Minimal WD : 50.000
    ➖ Minimal Betting : 100 / line
    ➖ Line Invest : 35 Line
    ➖ Bonus Referral 2% (Seumur Hidup )
    ➖ CashBack / Minggu
    ➖ BBFS 7 DIGIT

    ✳ HADIAH ✳
    4D di X 3.000✔a
    3D di X 400✔
    2D di X 70✔

    https://www.facebook.com/groups/659390757776446/
    PIN BBM : WAKATOTO
    Whatsapp: +855 96 250 8220
    Line : WAKANDATOTO

    Bandar Togel uang Asli

    Agen Togel Uang Asli

    Link Alternatif Wakandatoto

    Togel Pasaran Makati

    Toto uang asli

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kerajaan Melayu Salah Satu Kerajaan Awal di Sumatera

Arca Budha Tertua di Indonesia