Arca Budha Tertua di Indonesia
Tahukah anda dimana tempat ditemukannya arca Budha tertua di Indonesia? Jika anda menjawab di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan atau Bali maka jawaban anda salah! Arca Budha tertua di Indonesia ditemukan di pulau Sulawesi. Arca perunggu ini diperkirakan sebagai Budha Dipankara yaitu Dewa pelindung dalam agama Budha. Arca ditemukan di muara sungai Sampaga, Desa Sikendeng, Mamuju, Sulawesi Barat pada tahun 1921. berdasarkan ciri-ciri ikonografinya patung budha ini bergaya Seni
Amarawati , yang terkenal di abad ke-2 hingga Abad ke-5 Masehi, yang berada di
kota Amarawati, di daerah
aliran Sungai Kitsna, India selatan Bagian Timur.
Para ahli sejarah meyakini bahwa arca ini merupakan barang dagangan, atau dapat pula sebagai barang
persembahan untuk suatu wihara atau bangunan suci agama Budha dimasa
itu. Banyak rute yang dilewati oleh para pegadang untuk menuju Indonesia
terutama Indonesia bagian timur. Para pedagang India misalnya, menurut
Bambang Budi Utomo dalam Warisan Bahari Indonesia, pedagang
asal India masuk ke wilayah timur Kepulauan Indonesia melalui dua jalur,
yaitu Selat Makassar dan Laut Jawa. Hal tersebut diperkuat dengan
ditemukannya arca Buddha di Desa Sikendeng, Mamuju, Sulawesi Barat. kenyataan ini mengasumsikan bahwa diabad yang sama yakni abad ke-2 SM
hingga abad ke-5 Masehi sikendeng merupakan suatu wilayah dengan peradaban
yang ramai dan maju, meskipun hingga saat ini belum ditemukan bukti
otentik tentang penyebaran agama Hindu-Budha dan adanya kerajaan purba
yang jika ada bisa dipastikan sebagai kerajaan tertua di Nusantara
melebihi atau semasa Kerajaan Kutai kertanegara di kalimantan timur dan
melebihi kerajaan Taruma Negara di Jawa Barat.
Arca ini dibuat dengan teknik à cire perdue, yaitu teknik tuang logam yang menggunakan model dari lilin yang dilapis tanah liat. Arca ini biasanya ditempatkan di bagian ujung haluan kapal, karena dipercaya dapat melindungi para pelaut.
Sejak kali pertama ditemukan, telinga kiri dan hidung arca ini sudah
rusak. Arca perunggu ini pernah dikirim ke Paris, Perancis untuk
dipamerkan dalam Exposition Coloniale International atau
Pameran Kolonial Internasional pada 1931. Namun, pada 28 Juni 1931 arca
ini ikut terbakar bersama dengan benda-benda pameran lain yang berasal
dari Hindia Belanda. Peristiwa itu membuat kedua kaki arca hilang
sebatas paha, kedua lengan kanan dan kiri patah hingga pergelangan
tangan.
Arca ini memiliki tinggi keseluruhan 58 cm. Dalam Kesenian Indonesia Purba: Zaman2 Djawa Tengah dan Djawa Timur
disebutkan bahwa arca ini merupakan arca Buddha perunggu berdiri
terbesar yang ditemukan di Indonesia. Terlihat jubah dengan tangan yang
bersikap terbuka dan menghadap ke depan atau yang biasa disebut ābhaya-mudra.
Saat ini, arca Budha Dipankara tersimpan di Museum Nasional, Jakarta dan pada sidang kajian Tim Ahli Cagar
Budaya Nasional di Pontianak 26–29 Oktober 2017 lalu, Arca Budha
Dipangkara berhasil ditetapkan menjadi cagar budaya peringkat nasional.
(Omar Mohtar-Sub Direktorat Registrasi Nasional).
-----
Sumber:
- Dit, PCBM. 2017. Arca Buddha Tertua Itu Kini Berstatus Cagar Budaya Peringkat Nasional. kebudayaan.kemdikbud.go.id
- Putra, Yudha Manggala P. 2014. Museum Nasional Pamer Patung Peninggalan aAbad ke-2 Masehi. Republika.co.id
- Akbar, Eka Ali. 2016.Mamuju Tengah, Kabupaten Baru dengan Peradaban Tertua di Indonesia. mediaekspres.com
numpang promote ya min ^^
BalasHapusbuat kamu yang lagi bosan dan ingin mengisi waktu luang dengan menambah penghasilan yuk gabung di di situs kami www.fanspoker.com
kesempatan menang lebih besar yakin ngak nyesel deh ^^,di tunggu ya.
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||