Kumpulan Perhiasan Dari Minangkabau (Sumatra Barat)

Tidak dapat dipungkiri bahwa Tanah Minangkabau dianugrahi keindahan alam yang memukau dan kekayaan budaya yang luar biasa. Perkembangan kebudayaan Minangkabau mencapai puncaknya pada masa kerajaan Pagaruyung. Pada masa kerajaan Pagaruyung, pengaruh kebudayaan Minangkabau tidak hanya di pulau Sumatra tapi juga sampai ke Semenanjung Malaya terutama Negeri Sembilan. Sebagai daerah yang memiliki  kekayaan budaya dan peradaban, terdapat berbagai macam perhiasan dengaan cita rasa seni yang sangat tinggi di Tanah Minangkabau. Perhiasan-perhiasan ini pada zamannya hanya digunakan oleh orang-orang tertentu sebagai penanda status sosial.
Berbagai macam model gasper yang digunakan oleh bangsawan atau orang-orang kaya Minangkabau di abad ke-19. Gesper-gesper ini biasanya digunakan pada saat acara tertentu seperti acara pernikahan dll. Gesper yang berukuran besar biasanya digunakan oleh laki-laki, sedangkan gesper yang lebih kecil digunakan oleh perempuan. Gesper-gesper ini terbuat dari emas dan perak, dihiasi dengan permata dan batu berharga lainnya. Selin itu, gesper-gesper ini dihiasi dengan berbagai macam ukiran yang sangat rumit berbentuk seperti bunga merambat. 
Gelang emas dengan hiasan permata yang diselipkan pada benang emas yang dibentuk menyerupai bunga. Gelang ini biasanya diunakan oleh perempuan bangsawan Minangkabau pada acara-acara penting seperti acara pernikahan. Gelang ini diperkiran berasal dari abad ke-19.
Gelang pengantin atau galang gadang (gelang besar) dari abad ke-18 sampai abad ke-19 Masehi. Gelang ini biasanya digunakan oleh bansawan atau orang-orang kaya di Minangkabau. Selain itu, gelang ini berfungsi sebagai pamaga (pemagar) yang merupakan simbol dari niniak mamak yang bermakna bahwa tindak tanduk pengguna harus sesuai dengan aturan. Tampak gelang ini dihiasi degan permata merah (rubi) yang diselipkan pada benang emas yang telah dibentuk sedemikian rupa dengan pengaruh Aceh. Gelang ini berasal dari Tanah Datar, Batu Sangkar.
Gelang pengantin atau disebut juga dengan nama gelang besar (galang gadang). Gelang ini biasanya digunakan oleh pengantin perempuan Minangkabau ditangannya yang sebelah kanan. Galang gadang ini berasal dari sekitar abad ke-18 sampai abad ke-19 Masehi.
Hiasan kepala pengantin (suntiang) dari abad ke-19 Masehi. Suntiang ini digunakan oleh pengantin perempuan Minangkabau di daerah Solok.Pada bagian bawah suntiang terdapat bungai yang menjuntai dan bagian utama suntiang dihiasi dengan ukiran serta untaian bunga emas.Suntiang ini dibuat dari emas dan metal.
Berbagai macam jenis cincin dari abad ke-19 Masehi. Cincin-cincin ini berbahan dasar emas yang dihiasi dengan permata dan batu berharga lainnya.
Cincin unik dengan tiga kepala. Cincin ini terbuat dari emas yang dihiasi dengan benang emas yang dibentuk sedemikian rupa. Masing-masing kepala dihiasi dengan permata (batu berharga). Cincin ini diperkirakan berasal dari sekitar abad ke-19 Masehi.




-----
Sumber:
  • Richter, Ane dan Carpenter, Bruce W. 2011. Gold Jewellery of the Indonesian Archipelago. Editions Didier Millet

Komentar

  1. numpang promote ya min ^^
    buat kamu yang lagi bosan dan ingin mengisi waktu luang dengan menambah penghasilan yuk gabung di di situs kami www.fanspoker.com
    kesempatan menang lebih besar yakin ngak nyesel deh ^^,di tunggu ya.
    || WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapal Kuno Borobudur Sebagai Bukti Nenek Moyang Bangsa Indonesia Adalah Pelaut Ulung

Kerajaan Melayu Salah Satu Kerajaan Awal di Sumatera

Arca Budha Tertua di Indonesia