Cerita Panji, Pengaruh Indonesia Kuno di Asia Tenggara

Cerita Panji merupakan karya sastra asli Indonesia yang berasal dari Jawa Kuno. Cerita Panji pertama kali diciptakan di Jawa Timur pada abad ke-11 Masehi pada masa kerajaan Kediri. Cerita ini terus berkembang di kerajaan-kerajaan besar yang berpusat di Jawa Timur seperti kerajaan Singasari, dan perkembangannya mencapai puncaknya pada masa Majapahit. Pada masa Majapahit inilah kemudian cerita Panji menyebar ke Asia Tenggara. Setelah Majapahit runtuh cerita Panji tetap berkembang namun pusatnya bukan lagi di Jawa Timur tapi di Jawa Tengah yaitu di wilayah Mataram Islam (Surakarta-Yogyakarta). Di Era Modern kita masih bisa menyaksikan keindahan cerita Panji terutama di Bali, Jawa dan beberapa negara Asia Tenggara. Lalu bagaimana sejarah penyebaran cerita Panji di Asia Tenggara? 

Malaysia
Malaysia merupakan negara yang secara geografis sangat dekat dengan Indonesia. Perkembangan cerita Panji di Malaysia tidak terelpas dari pengaruh Majapahit. Wilayah Hujung Medini (Semenanjung Malaya) merupakan wilayah vasal (jajahan) dari Majapahit di abad ke-14. Kebudayan-kebudayaan Jawa (Majapahit) ikut menyebar termasuk karya sastra seperti cerita Panji. Cerita Panji yang berbahasa Jawa disalin ulang dan ditulis menggunakan bahasa Melayu. Sampai saat ini cerita Panji menjadi salah satu warisan kerajaan-kerajaan di Malaysia. Cerita Panji menjadi salah satu cerita yang penting dan dipelajari sebagai salah satu karya sastra kuno di Malaysia.

Kamboja
Kamboja mengenal Cerita Panji dengan nama Enao. Nama Enao diambil dari salah satu tokoh utama dalam cerita Panji yaitu Raden Inu Kertapati. Nama “Inu” inilah kemudian yang telah berubah dan disesuaikan dengan lidah Khmer (Kamboja). Dalam kitab Negarakertagama dari abad ke-14 menyebutkan bahwa Kambojadesa (Kamboja) merupakan salah satu negara Mitreka Satata Majapahit (negara sahabat Majapahit). Kemungkinan besar cerita Panji diperkenalkan oleh Majapahit disekitar abad ke-14 sampai abad ke-16. 

Cerita Panji di Kamboja merupakan salah satu cerita penting dan ditulis dalam kitab kuno sebagai karya sastra yang agung. Cerita Panji tidak hanya menjadi karya sastra tapi telah dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam sendratari. Sendratari Enao di Kamboja menjadi salah satu tarian penting dalam istana. Tarian ini menjadi salah satu tarian kegemaran Raja-raja Kamboja dan sampai saat ini kita masih bisa memyaksikan sendratari Enao di Kamboja.

Thailand
Thailand atau dulu dikenal dengan nama Siam merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang tercatat dalam kitab Negarakertagama sebagai salah satu Mitreka Satata Majapahit atau negara sahabat Majapahit. Cerita Panji kemungkinan diperkenalkan ke Thailand oleh Majapahit disekitar abad ke-14 sampai abad ke-16. Dalam perkembangannya, cerita Panji di Thailand dikenal dengan nama Inao. Sama halnya dengan di Kamboja, nama Inao diambil dari nama tokoh utama dalam cerita Panji yaitu Raden “Inu” Kertapati. Kata Inu di Thailand lambat laun berubah jadi Inao yang telah disesuaikan dengan logat dan dialek Thailand. 

Cerita Panji menjadi salah satu cerita penting dalam kebudayaan Thailand bersama dengan cerita Ramayana. Cerita Panji ditulis dalam kitab kuno sebagai salah satu karya sastra terpenting kerajaan. Sayangnya pada tahun 1765 kota Ayutthaya yang merupakan ibukota kuno sekaligus kota budaya Thailand dibumi hanguskan oleh Burma (Myanmar). 

Beberapa karya sastra termasuk sebagian cerita Panji ikut terbakar dan sebagian diambil oleh Burma (Myanmar). Walaupun begitu cerita Panji tidak serta merta ikut hilang karena pujangga Thailand kembali menulis ulang cerita Panji dan para seniman Thailand menjadikan cerita Panji sebagai sumber inspirasi untuk membuat Tarian. Sendratari Inao menjadi salah satu tarian di Thailand yang termasuk ke dalam Lakhon Nai yaitu tarian yang hanya boleh ditarikan di dalam istana kerajaan. Sampai saat ini cerita Panji dan Sendratari Inao masih dilestraikan dan kita masih bisa melihat keindahan dari karya sastra dan sendratari Inao di Thailand.

Myanmar 
Penyebaran cerita Panji di Burma (Myanmar) melewati perantara Thailand ketika Myanmar melakukan penyerangan ke Ayutthaya pada tahun 1765-1767 Masehi. Ayutthaya merupakan ibu kota kuno sekaligus pusat budaya dari Siam (Thailand) yang kemudian dihancurkan oleh pasukan Myanmar. Pada saat penyerangan inilah Myanmar mengadaptasi dua cerita penting dari Thailand yaitu cerita Ramayana dan cerita Panji. Cerita Ramayana dan Cerita Panji ditulis ulang dalam bahasa Burma (Myanmar) dengan bantuan dari para seniman Siam (Thailand). Pada perkembangannya, cerita Panji di Myanmar dikenal dengan nama Enaung Zattaw. Nama Enaung Zattaw diambil dari nama cerita panji versi Thailand yaitu Inao. 

Selain negara di atas, cerita Panji turut berkembang di Singapura, Brunei, Laos dan Filipina. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapal Kuno Borobudur Sebagai Bukti Nenek Moyang Bangsa Indonesia Adalah Pelaut Ulung

Kerajaan Melayu Salah Satu Kerajaan Awal di Sumatera

Arca Budha Tertua di Indonesia