Kiprah Suku Bugis dan Makassar di Malaysia


Mantan PM Malaysia, Najib Tun Razak (Tengah) merupakan salah satu putra terbaik Makassar (Gowa), didampingi oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo (Kiri)
Suku Bugis dan suku Makassar merupakan dua etnis yang berasal dari Sulawesi Selatan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa kedua suku ini merupakan suku pelaut yang sangat handal. Suku Bugis dan Makassar menggunakan kapal-kapalnya untuk menjelejah perairan Asia Tenggara. Selain itu, suku Bugis dan Makassar terkenal dengan ketangguhan dari prajurit-prajuritnya.

Sejarah kemaritiman kedua suku ini sudah tercatat dalam kitab I La Galigo dari abad ke-13. Di dalam kitab tersebut disebutkan bahwa Sawaregading dari kerajaan Luwu menciptakan kapal Pinisi di Bulukumba. Kapal tersebut digunakan oleh Sawaregading untuk berlayar ke negeri Cina.

Pada abad ke-16 kerajaan Makassar (Gowa) mencapai puncaknya. Orang-orang Makassar berhasil menaklukkan Indonesia Tengah, Sabah, Selatan Filipina dan Australia Utara dengan kapal-kapal dan prajurit-prajuritnya yang tangguh.

Pada abad ke-17 setelah kejatuhan Makassar (Gowa). Suku Bugis dan Makassar melakukan migrasi secara besar-besaran. Mereka melakukan migrasi ke Kalimantan, Sumatra dan Semenanjung Malaya (Malaysia) akibat kemelut politik yang berkepanjangan di Sulawesi Selatan.

Pada tahun 1722 terjadi hura hara dan perebutan kekuasaan di Johor antara raja Kecil dengan Bendahara Abdul Jalil. Era ini menjadi awal mula bercokolnya suku Bugis dan Makassar dalam perpolitikan di Johor. Pada perebutan takhta tersebut, Bendahara Abdul Jalil meminta bantuan kepada pelaut-pelaut Bugis dan Makassar untuk membantunya mendapatkan takhta Johor dari tangan Raja Kecil. Dalam peperangan tersebut kemenangan berada di ditangan Bendahara Abdul Jalil yang dibantu oleh orang-orang Bugis dan Makassar. Atas kemenangan tersebut Bendahara Abdul Jalil berhasil naik takhta. Walaupun demikian, posisi Abdul Jalil di kerajaan hanya menjadi bayang-bayang orang-orang Bugis dan Makassar. Pada masa pengangkatan raja selanjutnya, raja-raja Johor justru kebanyakan datang dari kalangan Bugis dan Makassar.

Kiprah suku Bugis dan Makassar di Malaysia mencapai puncaknya ketika mereka berhasil mengalahkan dan mengusir orang-orang Minangkabau yang 100 tahun lebih dulu datang dari Sumatra di Selangor. Atas kemenangan tersebut, pada tahun 1742 suku Bugis dan Makassar mendirikan kesultanan Selangor dengan raja pertamanya Raja Lumu (Sultan Salehuddin Shah).

Pasca kemerdekaan Malaysia dari penjajahan Inggris, orang-orang Bugis dan Makassar sekali lagi menunjukkan kepemimpinan dan kecakapannya dalam berpolitik. Pada tahun 1970 Tun Abdul Razak berhasil menjadi Perdana Menteri Malaysia yang kedua. Tun Abdul Razak merupakan putra Makassar dari Gowa. 

Pada taggal 7 Januari 2004, Najib Tun Razak  dilantik sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia mendampingi Abdullah Badawi. Namun pada tanggal 2 April 2008 Abdullah Badawai mengundurkan diri dari jabatannya dan keesokannya Najib Tun Razak diangkat menjadi Perdana Menteri Malaysia. Najib Tun Razak sendiri merupakan anak dari Tun Abdul Razak yang berasal usul dari suku Makassar di Gowa.


Tun Abdul Razak dan Najib Tun Razak merupakan dua tokoh dari suku Makassar yang sangat sukses dan cemerlang di kancah perpolitikan Malaysia modern. Pada kunjungannya ke Gowa, Sulawesi Selatan, Najib Tun Razak mengatakan bahwa dirinya adalah salah satu contoh sukses perantau Makassar di Malaysia. Sebagai bentuk rasa bangga atas darah pelaut Makassarnya, Najib Tun Razak menempatkan replika kapal pinisi di ruang kerjanya. Baginya kapal pinisi merupakan simbol kehebatan dan kejayaan masyarakat Bugis dan Makassar dalam mengarungi perairan Asia Tenggara. 

Komentar

  1. numpang promote ya min ^^
    buat kamu yang lagi bosan dan ingin mengisi waktu luang dengan menambah penghasilan yuk gabung di di situs kami www.fanspoker.com
    kesempatan menang lebih besar yakin ngak nyesel deh ^^,di tunggu ya.
    || WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||

    BalasHapus
  2. nice info banget menambah pengetahuan

    EMI

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapal Kuno Borobudur Sebagai Bukti Nenek Moyang Bangsa Indonesia Adalah Pelaut Ulung

Kerajaan Melayu Salah Satu Kerajaan Awal di Sumatera

Arca Budha Tertua di Indonesia