Harta Pusaka Indonesia di Thailand
Arca Ganesha dari Singasari (@ninichbrln)
Raja Chulalongkorn pada abad ke-19 mengunjungi Indonesia sebanyak tiga kali, masing-masing pada tahun 1871, 1896, dan 1901. Pada setiap kunjungannya, Raja Chulalongkorn membawa berbagai macam kain Batik dan artefak yang berupa arca dan relief Candi. Artefak-artefak tersebut berjumlah 8 gerobak yang merupakan hadiah untuk sang Raja. Artefak tersebut diambil dari beberapa Candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti candi Borobudur, Prambanan, Singasari, dll. Artefak-artefak tersebut saat ini tersimpan di Museum Nasional Bangkok, Grand Palace dan Wat Phra Keaw.
Arca Ganesha yang berasal dari kerajaan Singasari, Malang, Jawa Timur. Seperti halnya dengan arca era Singasari, arca ini sangat halus dan memiliki seni ukir yang sangat indah dan detail. Arca ini menggunakan perhiasan dan pakaian seperti arca Ganesha Singasari lainnya di Jawa Timur.
Relief Apsara (youtube)
Relief Apsara dari candi Prambanan yang dibangun oleh kerajaan Mataram Kuno. Relief ini diambil dari salah satu candi di kompleks Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Pakaian dan perhiasan yang digunakan oleh para Apsara memiliki kemiripan dengan pakaian Apsara pada candi-candi yang dibangun oleh kerajaan Mataram Kuno.
Relief Apsara, IG: @ryuki_leng
Relief sekelompok perempuan (apsara) Mataram Kuno dari Candi Prambanan, Yogyakarta. Relief ini tersimpan di Museum Nasional Bangkok.
Arca Dhyani Budha, Travelingyuk.com
Arca Dyani Budha dari Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Arca ini berjumlah 4 buah yang kesemuanya ditaruh disetiap sisi dari Phra Mondop, Wat Phra Kew, Bangkok.
Arca Singa dan Ganesha dari Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Arca Singa ini biasanya terletak didepan pintu candi dan berfungsi sebagai penjaga bangunan suci. Arca ini tersimpan di Museum Nasional Bangok.
Arca Dwarapala (@byy54)
Arca Dwarapala dari Magelang, Jawa Tengah. Arca ini mulanya terletak di Bukit Dagi tidak jauh dari Candi Borobudur. Biasanya arca Dwarapa terletak di depan pintu masuk bangunan penting dan berfungsi sebagai penjaga bangunan untuk menangkal kekuatan jahat.
Relief Dwarapala (@taonews)
Relief Kala dari Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Seperti halnya kala era Mataram Kuno, relief Kala ini berbentuk seperti Singa tanpa rahang.
Arca Resi Agastya:
Arca Resi Agastya (pojok tengh kanan) dari Jawa. Kemungkinan arca ini berasal dari Singasari, Jawa Timur. Sekarang tersimpan di Museum Nasional Bangkok.
Arca Brahma, IG: @dogbagngo
Arca Dewa Brahma dari Mataram Kuno, Jawa Tengah, Indonesia. Sekarang tersimpan di Museum Nasional Bangkok.
Dari
sekian banyak arca yang dibawa oleh raja Chulalongkorn, masih banyak
lagi arca dari Indonesia yang keberadaanya masih belum terlacak. Kesemua
arca tersebut ditukar oleh raja Chulalongkorn hanya dengan satu arca
gajah dari bahan perunggu yang sekarang tersimpan di Museum Nasional di
Jakarta.
Arca gajah hadiah dari Raja Chulalongkorn (@yusufahmadmaulana)
Walaupun terkesan kurang adil, Pertukaran arca antar kedua negara menjadi simbol hubungan baik kedua negara yang telah berlangsung sejak abad ke-14 dan hubungan baik tersebut terus berlanjut hingga saat ini.
-----
Sumber:
- Putri, Risa Herdiana. 2017. Harga Mahal Dibalik Patung Gajah Museum Nasional. Historia.id
- Museum Nasional Bangkok
- Musem Nasional Indonesia
numpang promote ya min ^^
BalasHapusbuat kamu yang lagi bosan dan ingin mengisi waktu luang dengan menambah penghasilan yuk gabung di di situs kami www.fanspoker.com
kesempatan menang lebih besar yakin ngak nyesel deh ^^,di tunggu ya.
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||
Artefak tsb kan dihadiahkan oleh pemerintah Kolonial Hindia Belanda , kita tdk tahu apa pertimbangan pemerintah kala itu. Pemerintah Hindia Belanda pun banyak membawa artefak Indonesia.
BalasHapusMengenai adil atau tidak tentang Patung Gajah , akan jadi bahan diskusi. Hadiah patung Gajah pada tahun 1872 , jadi kesan Rama V selama kunjungan tahun 1871 , terima kasih diwujudkan dengan hadiah patung Gajah , sama seperti Singapura juga mendapatkan hadiah patung.
Sedangkan artefak2 hadiah dari pemerintah Hindia Belanda , terjadi pada kunjungan ke 2 Rama V di Jawa pada 1896 ( sekitar 25 tahun dari kunjungan pertama ). Jadi perdebatannya adalah , Rama V memberi hadiah Patung Gajah , baru 25 tahun kemudian beliau mendapatkan artefak2 Jawa , apakah ini pertukaran ?
Apakah Rama V yang
Artefak tsb kan dihadiahkan oleh pemerintah Kolonial Hindia Belanda , kita tdk tahu apa pertimbangan pemerintah kala itu. Pemerintah Hindia Belanda pun banyak membawa artefak Indonesia.
BalasHapusMengenai adil atau tidak tentang Patung Gajah , akan jadi bahan diskusi. Hadiah patung Gajah pada tahun 1872 , jadi kesan Rama V selama kunjungan tahun 1871 , terima kasih diwujudkan dengan hadiah patung Gajah , sama seperti Singapura juga mendapatkan hadiah patung.
Sedangkan artefak2 hadiah dari pemerintah Hindia Belanda , terjadi pada kunjungan ke 2 Rama V di Jawa pada 1896 ( sekitar 25 tahun dari kunjungan pertama ). Jadi perdebatannya adalah , Rama V memberi hadiah Patung Gajah , baru 25 tahun kemudian beliau mendapatkan artefak2 Jawa , apakah ini pertukaran yang tidak adil ?
Menulis Tanpa riset lebih dahulu , sehingga menimbulkan salah paham. menurut beberapa sumber , patung gajah diberikan pada tahun 1872 , artefak2 dihadiahkan Dr pemerintah Hindia Belanda 1896. Jadi tidak ada tukar menukar Yang tidak adil
BalasHapus