Arca Amogha Pasha 1208 Saka (1286 Masehi)
Arca Amoghapasha dan Prasasti Padang Roco Sebagai Alasnya (wikimedia.org)
Arca
Amoghapasha merupakan arca yang ditemukan di daerah Padang Roco, Dharmasraya,
Sumatera Barat. Arca ini terdiri dari dua bagian yaitu arca Amoghapasha dan
prasasti Padanf Roco sebagai alasnya. Arca Amoghapasha pertama kali ditemukan
sekiar tahun 1880-an disitus Rambahan yang terletak di dekat sungai Langsat dan
sekitar 10 KM arah ke hulu sungai Batanghari. Pada waktu itu yang ditemukan hanyalah bagian
Arcanya sedangkan bagian alasanya yang disebut prasasti Padang Roco ditemukan
pada tahun 1911 di kompleks percandian Padang Roco. Arca dan alasnya merupakan
satu kesatuan yang dikirim oleh raja Kertanegara untuk raja Melayu di Bhumi
Malayu.
Arca
Amogapasha merupakan batu Paduka Amoghapasha. Amogapasha merupakan salah satu
bodhisatwa (Calon Budha) sebagai salah satu perwujudan Lokeswara (Tuan
Dunia/Raja Dunia) dalam kepercayaan Budha Mahayana yang melambangkan sifat
welas asih. Sesuai dengan apa yang digambarkan dalam prasasti Padang Roco, arca
ini diiringi empat belas pengikut (murid) Amoghapasa. Empat orang berdiri di
kedua sisi dengan sikap tubuh menengadah sambil menghormat dan memuliakan
Amoghapasa, sementara sepuluh lainnya duduk di atas padma melayang di latar
belakang. Pada bagian bawahnya terukir tujuh ratna berupa lambang-lambang
buddhisme yaitu stupa, cakra, tara, boddhisatwa, kijang, dan gajah.
Berdasarkan
prasasti Padang Roco, arca Amoghapasha merupakan hadiah dari raja yang berasal
dari Bhumi jawa (pulau Jawa) yaitu raja Kertanegara dari Singhasari untuk raja
di Swrannabhumi (Sumatera) yaitu raja Tribhuwanaraja penguasan Bhumi Malayu. Arca Amoghapasha diberikan ke kerjaan Melayu
oada tahun 1208 Saka atau 1268 Masehi. Dibelakang arca terdapat prasasti
Amoghapasha yang ditulis oleh Adityawarman pada tahun 1347 Masehi. Kemungkinan
besar Adityawarman lah yang memindahkan arca Amogapaha dari Padang Roco ke
Rambahan tempat Arca Amoghapasha pertama kali ditemukan. Pemindahan dan
penulisan aksara/prasasti dibelakang arca Amoghapasha diduga sebagai upaya
Adityawarman untuk mengukuhkan legitimasi politiknya atas kerajaan Melayu dan
mengangkat dirinya sebagai raja Melayu dengan gelar Srīmat Srī Udayādityawarma Pratāpaparākrama Rājendra Maulimāli
Warmadewa.
Prasasti Padang Roco 1208 Saka (1286 Masehi)
Prasasti padang Roco merupakan alas dari arca
Amoghapasha. Prasasti ini berisi tentang hadiah ryang diberikan oleh raja dari
Bhumi Jawa yaitu raja Kertanegara dari Singhasasri untuk raja Melayu di Bhumi
Malayu. Berikut isi dari prasasti Padang Roco:
- Bahagia ! Pada tahun Śaka 1208, bulan Bādrawāda, hari pertama bulan naik, hari Māwulu wāge, hari Kamis, Wuku Madaṇkungan, letak raja bintang di baratdaya ...
- .... tatkalai itulah arca paduka Amogapasa lokeśwara dengan empat belas pengikut serta tujuh ratna permata di bawa dari Bhūmi Jāwa (Pulau Jawa) ke Swarnnabhūmi (Pulau Emas/Sumatera), supaya ditegakkan di Dharmmāśraya,
- sebagai hadiah Śrī Wiśwarūpa Kumāra. Untuk tujuan tersebut pāduka Śrī Mahārājādhirāja Kṛtanagara Wikrama Dharmmottunggadewa memerintahkan rakryān mahā-mantri Dyah Adwayabrahma, rakryān śirīkan Dyah Sugatabrahma dan
- samagat payānan hań Dīpankaradāsa, rakryān damun Pu Wīra untuk menghantarkan pāduka Amoghapāśa. Semoga hadiah itu membuat gembira segenap rakyat di Bhūmi Mālayu, termasuk brāhmaṇa, ksatrya, waiśa, sūdra dan terutama pusat segenap para āryya, Śrī Mahārāja Śrīmat Tribhuwanarāja Mauliwarmmadewa.
Prasasti Amoghapasha 1347
Prasasti Amoghapasha (wikimedia.org)
Pasasti
Amoghapasha berangka tahun 134 Masehi merupakan prasasti yang ditulis oleh
Adityawarman dibelakang arca Amoghapasha sebagai penguasa baru Bhumi Malayu.
Berikut isi dari prasasti Amoghapasha:
Salam sejahtera. Dia, yang memelihara keyakinan dengan
benar, Dia, yang memiliki jiwa yang besar, Dia, yang berbudi luhur yang selalu
dicintai, Dia, yang mengetahui isi kitab suci, Dia, yang paling unggul, yang
sangat taat dan melatih diri, dan Dia yang berkarakter mulia, Dia, yang semua
ini karena sandoha Anda dan harapan Anda, Dia yang mengetahui dan mengalahkan
musuhnya, Dia yang membenci (kegelapan) perpecahan, Dia yang paling hebat, Dia
adalah Ādityavarmodaya.
Dia yang
diberkahi dengan semua kebajikan, Dia yang sangat berpengalaman dalam
perdagangan senjata, dan fasih dalam segala ilmu, Dia bagaikan lautan kebajikan
seperti yang diharapkan oleh umat Buddha, Dia yang tahu bagaimana menangani
hal-hal dengan bijaksana, Dia yang mengisi tubuh dan nafsunya dengan kemurnian,
Dia yang [...] mencapai apa-apa, Dia yang telah memperoleh kekayaan dan emas,
Dia Deva (Kṣatriya) Tuhan, para Patih.
Pratista
kehormatan Buddha telah dilakukan oleh Acarya (Pendeta guru) Dharmaśekhara,
atas nama Gagaṇagañja, Dia yang rendah hati seperti Mañjuśrī, telah ditahbiskan
untuk keselamatan (persatuan) dan kebahagiaan dari semua makhluk oleh Devair
Amoghapāśa, Dia Raja yang Mulia Ādityawarmman. Saat Matahari pada orbitnya pada
tahun 1269 Saka, [...] saat bulan purnama pada waktu posisi bintang di utara;
yoga di Siddhi, dan setengah jam Kāruṇya; muhūrta svarāt; memulihkan keadaan
sebelumny, [...].
Salam (untuk
anda), dari dukungan seluruh dunia, yang menguasai emas, yang mengetahui segala
tingkatan hidup dan sosial. Dia yang memiliki pengetahuan mendalam tentang
Mahayana yang tiada terbatas, Dia yang telah menaklukan bahaya dan mengumpulkan
seluruh permata dari jari-jari musuhnya, Dia di antara para penguasa di dunia
ini, Dia yang telah mencapai keagungan. Maharājādhirāja Śrīmat
Śrī-Udayādityavarmma Pratāpaparākrama Rājendra Maulimāli Varrmmadeva, Dia yang
berkuasa untuk diketahui semua di negeri yang memiliki emas, indah dengan
kicauan burung dan gajah serta aroma hutan menyenangkan yang dihiasi oleh peri
surga dengan kolam yang dikunjungi oleh Mātaṅginiśa dan Asura'.
Tuan dari
semua Dewa, sandoha yang sangat berlimpah hāhā [...] hāhāhūhū, yang dinikmati
[...], indah bagaikan bulan purnama saat posisi rasi bintang yang baik, yang
dihiasi oleh kebaikan hatinya, dan di bawah nama Udayawarmmagupta, pemimpin
dari semua penguasa dunia, yang telah melepas dari bentuk Jina datang ke bumi
untuk membantu dunia menghapus perasaan hampa di Mātaṅgini (ratu).
Semoga [...]
dari Mātaṅgini yang melindungi bumi ini dari pembusukan, menikmati harta yang
telah dikumpulkan karena prestasinya sebagai prajurit, dengan kekuatan
kemurahan (pengampunan), Dia yang bersabar, Dia yang menahan diri, Dia yang
rendah hati dari keturunan yang sangat baik, Dia, Patih [...] yang telah
menunjukkan keunggulannya dalam menghukum orang jahat.
Patung yang berdiri ditempat pemujaan Buddha
(Jina) ini adalah Tuan yang Mulia Amoghapasa sebagai sinar Udaya (Matahari
terbit) yang indah. Dengan tangan (kekuasaan) [...] yang setuju dengan
kebenaran, mereka yang telah mencapai ketenaran dengan menaklukkan musuh-musuh
kerajaan, yang memiliki penampilan bagaikan seperti anak panah Tuhan, demi
kemenangan tertinggi untuk Malayapura, yang berpengalaman dalam segala hal, yang
unggul dan diberkahi dengan banyak kebajikan, Dia adalah deva-tuhan, para
(patih) raja muda. Udaya yang bersinar di atas gunung (Matahari terbit),
berbakti kepada Udaya [...] Udaya yang rendah hati, yang ditakuti musuh, yang
mulia di bumi ini.
Dari
arca Amoghapasha terdapat beberapa fakta mengenai tempat, kehidupan maupun
perpolitikan di zaman kuno Indonesia yaitu:
- Swarnabhumi atau pulau emas merupakan sebutan untuk pulau Sumatera dan ini sesuai dengan penyebutan orang-orang India dan Cina. Penamaan ini disebabkan karena kekayaan tambang emas yang dimiliki oleh Sumatera di zaman kuno. Tambang emas ini diperkirakan berada di sepanjang pegunungan Bukit Barisan.
- Kata Melayu sudah lama ada di Sumatera dan menjadi sinonim dengan Sumatera. Hal ini bisa dilihat dari isi prasasti diatas yang menyebut Sumatera sebagai Bhumi Malayu dan Malayapura.
- Telah ada kerajaan yang menyebut negaranya sebagai negara Melayu yaitu kerajaan Malayu yang kemudian Adityawarman mengubahnya menjadi Malayapura.
- Telah terjadi hubungan atau kontak sosial antara raja-raja di Sumatera dan raja-raja di Jawa.
- Prasasti ini menguatkan kitab-kitab kuno di Jawa yang membahas ekspedisi Pamalayu atau penaklukan daerah Melayu oleh Kertanegara (Singhasari).
- Prasasti ini menguatkan sumpah palapa yang diikrarkan oleh Majapahit dalam kitab Negarakertagama untuk menaklukkan Nusantara dan penaklukan Majapahit atas raja-raja di Sumatera.
Komentar
Posting Komentar