Indahnya Mahkota Kerajaan Sunda

 Mahkota Kerajaan Sunda (@tereuh_siliwangi)
Kerajaan Sunda merupakan kerajaan terkenal di Nusantara yang berpusat di daerah Jawa Barat. Keberadaaanya dapat disejajarkan dengan kerajaan seperti Majapahit atau Sriwijaya. Pada masanya, kerajaan ini merupakan kerajaan besar yang disegani, dengan rajanya yang terkenal Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi.
Beberapa peninggalan dari kerajaan Sunda masih kita bisa saksikan sampai saat ini, salah satunya adalah mahkota kerajaannya. Mahkota kerajaan Sunda atau lebih dikenal dengan nama mahkota Binokasih Pake digunakan oleh raja-raja Sunda (Galuh-Pajajaran-Sumedang Larang).
Mahkota ini terbuat dari emas dan bagian dalamnya berlapis beludru. Bentuknya meniru Mahkota Batara Indra seperti yang tergambarkan dalam pewayangan. Puncak mahkota dihias sejenis stupa berbentuk kuncup bunga teratai. Permukaan atas dihiasi motif tumpal dan suluran serta hiasan tumpal berbentuk daun, sedang kain bagian bawah dibuat hiasan terawangan bermotif suluran daun dan bunga. Bagian-bagian lain dari mahkota adalah turidha (jamang sada seler) terletak didepan berbentuk kelopak bunga berhiaskan permata hijau. Diatas turidha terdapat 2 buah jamang berbentuk mahkota bunga disebelah kanan kiri mahkota (bagian pelipis) terdapat ron berupa hiasan timpal bersusun tiga, salah satu hiasan berbentuk seperti ikan dan ujung belakang berjumbai biji mentimun. Dibelakang ron terdapat sumping yaitu hiasan berbentuk seperti sayap bersusun tiga. Pada bagian belakang mahkota dihiasi jungkat penatas berbentuk daun dan garuda mungkur.

Berdasarkan Sumber turun-temurun, mahkota ini dibuat atas prakarsa Sanghyang Bunisora Suradipati, raja Galuh (1357-1371). Mahkota ini digunakan oleh raja-raja Sunda selanjutnya dalam upacara pelantikan raja baru dan menjadi benda pusaka kerajaan hingga kerajaan Sunda runtuh. Pada waktu ibukota kerajaan Sunda di Pakuan Pajajaran diserbu oleh pasukan Banten (1579), mahkota ini berhasil diselamatkan oleh para pembesar kerajaan Sunda yang berhasil meloloskan diri, yaitu: Sayang Hawu, Térong Péot, dan Kondang Hapa. Mahkota ini dibawa ke Sumedanglarang dan diserahkan kepada Prabu Geusan Ulun dengan harapan dapat menggantikan dan melanjutkan keberadaan dan kejayaan kerajaan Sunda. sejak itu mahkota ini menjadi benda pusaka para raja Sumedanglarang dan kemudian para bupati Sumedang. Sejak pemerintahan Bupati Pangeran Suria Kusumah Adinata atau Pangeran Sugih (1937-1946), mahkota tersebut dipakai untuk hiasan kepala pengantin keluarga bupati Sumedang. Saat ini, Mahkota ini tersimpan di Museum Geusan Ulun di Sumedang, Jawa Barat.




-----
Sumber:
  • Iskandar, Yoseph.1997.Sejarah Jawa Barat (Yuganing Rajakawasa).Bandung:Geger Sunten.
  • Rosidi, Ajip.2000.Ensiklopedi Sunda: Alam, Manusia, dan Budaya, Termasuk Budaya Cirebon dan Betawi.Bandung:Pustaka Jaya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapal Kuno Borobudur Sebagai Bukti Nenek Moyang Bangsa Indonesia Adalah Pelaut Ulung

Kerajaan Melayu Salah Satu Kerajaan Awal di Sumatera

Arca Budha Tertua di Indonesia